Sunday, September 25, 2016

Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu

Suatu waktu saya mendapat broadcast WA dengan judul "Apakah anda orang sibuk?" 
Inti dari broadcast tersebut adalah tentang keutamaan membaca atau tilawah Al-Quran.
Bahwa urusan seseorang akan dipermudah dengan membaca Al-Quran;
Bahwa dengan tilawah waktu akan menjadi berkah, yang mana berkahnya waktu berarti bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit.

Disebutkan pula di broadcast tersebut bahwa Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan karena Al Qur’an . Salah satu berkahnya adalah membuka pintu kebaikan, membuka kesempatan untuk amal shalih berikutnya. Dan salah satu balasan bagi amal shalih yang kita lakukan adalah kesempatan untuk amal baik berikutnya. Dikatakan pula, 
"Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu".

Kalimat terakhir itu, Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu, mengingatkan saya akan beberapa pengalaman pribadi dan seorang teman.

Monday, September 12, 2016

Saya dan KMO


Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan seorang putri dan seorang putra yang telah duduk di bangku SD. Beberapa minggu yang lalu saya memutuskan untuk ikut Kelas Menulis Online (KMO), kelas online melalui grup WhatssApp, yang mengajarkan perihal : Menulis. Informasi KMO ini saya dapatkan dari mbak Rina Maruti, yang saya kenal saat ikut kelas online “Sekali Nulis Jebol Media”-nya teteh Indari Mastuti. Siapakah teteh Indari Mastuti? Saya uraikan di tulisan judul lain saja yaa... J Teteh salah satu perempuan super di Indonesia, jadi profilnya panjang, butuh satu tulisan sendiri ^_^

Balik lagi ke KMO. Kelas diadakan setiap hari selasa malam mulai pukul 20.00 WIB. Total ada 7x pertemuan. Dan setiap selesai pertemuan, ada tugas dengan deadline tertentu. Setiap siswa punya 3 poin. Tidak absen, tidak mengumpulkan tugas, akan mengurangi poin. Poin habis, dikeluarkan dari kelas. Hehehe.. kereeenn menurut saya.. berasa sekolah lagi... ^_^

Tanggal 23 Agustus 2016 adalah kelas pertama KMO batch 07. Tugas yang diberikan ada 2, yaitu  :
1.      Membuat ikrar.
2.      Membuat tulisan tentang : mengapa kita harus menulis

Ikrar apa nih maksudnya?!! Ikrarnya seperti ini :
“Saya mengijinkan diri saya untuk menjadi penulis, dan menerbitkan sebuah buku pada (diisi tanggal bulan tahun) dan menjadikannya Best Seller atau lebih dari itu”
Ikrar ini ditulis di kertas, diberi foto+tandatangan lalu kertas itu difoto diupload di Facebook.

Wooowww... tugas yang berraattt... ikrar ini semacam janji pada diri sendiri. Dan janji adalah hutang??!!
Astaghfirullah...

Saya sempat ragu mau mengerjakan tugas nomer satu ini. Tapi saya tahu sih mengapa perlu membuat tulisan/ikrar semacam itu.
Menurut Coach Tendi di kelas pertama KMO, seseorang terlebih dahulu harus percaya diri, yakin bahwa dirinya adalah penulis, maka dia akan menjadi seorang penulis.  Ikrar itu seperti menuliskan impian bahwa kami (siswa KMO) akan dapat menghasilkan buku, buku yang bermanfaat, yang dapat membawa perubahan baik kepada para pembacanya.

Hal semacam ini sejalan dengan  yang berulang kali disampaikan oleh teteh Indari dan juga beberapa ahli lainnya. Mereka mengatakan, kita, manusia, perlu menuliskan semua mimpi kita, impian kita. Tidak cukup dipikirkan di kepala saja, tapi HARUS DITULIS. Tulisan-tulisan mimpi/impian kita akan menjadi pengingat, penyemangat, memberikan pengaruh positif dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.

Sebenarnya saya minder di KMO ini, ternyata siswanya rata-rata sudah ahli dalam menulis, tulisan di blog mereka sudah banyak. Bahkan ada yang sudah punya antologi, dan ada yang membuat cerpen dan cerber di blog mereka.

Di KMO ini juga sepertinya materi yang diberikan adalah materi untuk penulisan/pembuatan buku. Padahal saya masih dalam tahap ingin belajar menulis artikel, belum sampai membuat buku. Walaupun saya memang punya khayalan ingin menghasilkan sebuah buku  :D
Boleh kan berkhayal setinggi-tingginya, bermimpi seindah-indahnya. Kalau saya serius dan kalau Allah memberkahi, bukan tidak mungkin khayalan dan mimpi saya terwujud.

PR besar saya saat ini adalah berusaha terus belajar, berusaha konsisten menulis setiap hari. Konsistensi, ke-istiqomah-an, mempertahankan, ini yang paling susah. 

Semoga saya dapat menimba ilmu dengan baik di KMO, bertahan sampai akhir, mengerjakan semua tugas dengan baik. Semoga usaha saya mencari ilmu menulis ini menjadi salah satu ladang pahala. Semoga Allah memberkahi. Aamiin

Saturday, September 10, 2016

Tugas KMO #3


MATRIKS

SPESIFIKASI

JUDUL BUKU
(Calon) AyBun, SiapKan Ini, yuk!
TAGLINE Judul Buku
Tips berRumah Tangga untuk (calon) Ayah-Bunda
PENULIS
Riski Ellenia
KELOMPOK

JENIS BUKU
Buku Bacaan
TARGET PEMBACA
USIA : 20-30 Tahun

PENDIDIKAN : Minimal SMA

WILAYAH : Kota-Kota Besar

PROFESI : Mahasiswa, Karyawan, Pengusaha, Ibu Rumah Tangga
FISIK BUKU
HALAMAN NASKAH : 75 Halaman

UKURAN BUKU : 15X20

COVER : Soft Cover

PERKIRAAN HALAMAN BUKU : 150 halaman

PERKIRAAN HARGA JUAL : Rp 25000 – Rp 35000
LATAR BELAKANG

KONSEP
Memberikan gambaran bagi para calon pengantin/pengantin baru/ calon Ayah-Bunda/Ayah Bunda mengenai hal-hal yang dihadapi setelah memasuki pintu pernikahan, serta memberikan contoh-contoh solusinya
DESAIN
Judul Tulisan besar, disertai dengan TagLine Judul dan sedikit gambar artistik (border bunga).
TEMA
Tips Menjalani Hidup Ber-Rumah Tangga untuk (calon) Ayah-Bunda
MANFAAT BAGI PEMBACA DAN KELEBIHAN BUKU
-     Memberikan contoh-contoh kasus/masalah yang dihadapi suami-istri setelah menikah, serta contoh solusinya
-   Memberikan tips bagi para suami-istri/calon suami istri menyambut masa kehamilan istri, saat melahirkan dan membesarkan anak.
-      Memberikan informasi bagi para suami-istri/calon suami istri mengenai usaha/bisnis sampingan, mengenai pemilihan bidang usaha, tips berbisnis/berdagang
-    Memberikan informasi contoh rencana keuangan keluarga, termasuk di dalamnya contoh - contoh tabungan / investasiyang dapat dilakukan
-   Memberikan ulasan materi dari beberapa nama pakar sesuai bidangnya (pakar parenting, bisnis, dll)
FAKTOR LAIN






 Naskah


PENDAHULUAN

Menikah

Menikah adalah impian bagi sebagian besar insan manusia. Banyak yang merencanakan pernikahan mereka seindah-indahnya. Ada yang merasa berdebar, grogi, tapi saangaaattt bahagia menyambut hari besar mereka. Kecuali bagi mereka yang melakukan pernikahan dengan terpaksa semacam kisah Siti Nurbaya, yang belum siap menikah, atau merasa tidak cocok dengan calon pasangannya; mungkin sebaliknya yang akan dirasakan. Bukan kebahagiaan yang akan dirasakan namun kesedihan hati yang dirasa. Semoga para (calon) Ayah Bunda tidak termasuk didalamnya yaa... 

Pernikahan adalah saat dimana kedua individu dipersatukan di hadapan Tuhan. Menikah adalah juga perjanjian yang tidak hanya melibatkan dua manusia, namun juga perjanjian seorang makhluk terhadap penciptanya. Dengan perjanjian ini, hubungan dua insan yang sebelumnya haram menjadi halal, yang dosa menjadi amal, yang maksiat menjadi ibadah.

Beberapa (calon) Ayah-Bunda telah mempersiapkan hari-hari pasca mereka menikah sejak sebelum mereka menikah. Mulai dari perkara bulan madu, mengenai keturunan, rencana keuangan keluarga, cara mengarungi hidup bersama dengan bahagia, dan sebagainya. 

Namun, tidak sedikit juga yang belum membicarakan dengan (calon) pasangannya, dan baru membahasnya beberapa hari/minggu/bulan setelah mereka menikah.

Yupp!! Para (calon) Ayah-Bunda tidak cukup memikirkan bagaimana acara pernikahan mereka, bagaimana menghadirkan kesakralan saat akad, bagaimana indahnya syukuran/pesta pernikahan mereka, ataupun bagaimana mereka menghabiskan satu minggu, satu bulan, satu tahun pernikahan mereka.


Para (calon) Ayah-Bunda perlu memikirkan dan mempersiapkan jauh ke depan. Bagaimana mereka menjalani hidup bersama selama takdir mereka.
berapa anak yang ingin dimiliki;
bagaimana membentuk karakter anak;
pendidikan anak-anak; 
pekerjaan Ayah-Bunda;
mimpi/impian yang dimiliki masing-masing Ayah dan Bunda;
rencana keuangan keluarga;
bagaimana mereka mengarungi biduk rumah tangga, melalui cobaan, ombak, badai yang pasti akan menghadang di kehidupan setiap keluarga;
bagaimana mereka dapat merasa terusss bahagia seperti di awal-awal masa pernikahan, bahkan kebahagiaan yang tidak hanya di dunia tetapi juga kebahagiaan di akhirat kelak, bertemu kembali di Surga-Nya, dll.

Dalam buku ini, akan coba dikupas beberapa hal yang dapat dialami oleh setiap pasangan Ayah-Bunda. Akan disampaikan juga beberapa solusi dan tips dari pakar-pakar sesuai bidangnya. Semoga setiap hari yang dimiliki (calon) Ayah-Bunda dalam ikatan pernikahan, penuh dengan kebahagiaan walaupun rintangan menghampiri, penuh dengan amal baik dan bernilai ibadah sebagai bekal untuk bagi Ayah-Bunda di kehidupan selanjutnya.



BAB I
SIAP ‘KENALAN’ YANG SESUNGGUHNYA

A.      Mengapa Menikah
Cerita antara dua insan, pria dan wanita, dimulai dengan perkenalan/pertemuan. Ada yang kenal karena teman sekolah, teman kerja, teman bermain, tetangga; atau dikenalkan oleh pihak ketiga : teman, keluarga, atau biro jodoh. Atau ada juga yang tidak sengaja bertemu di suatu tempat, lalu merasa ‘klik’ dan akhirnya berkenalan :)

Bagaimanapun cerita awal bertemu dan berkenalannya, umumnya masing-masing individu memiliki kriteria, pertimbangan, sehingga kemudian ia bisa merasa apakah seseorang tersebut adalah orang yang tepat untuk menjadi pasangan hidupnya. Biasanya, dua insan bersepakat untuk menikah karena adanya kesamaan visi/misi/prinsip, kecocokan pikiran/pendapat, kesamaan kesukaan, dan sebagainya.

Tiap individu atau pasangan, masing-masing memiliki alasan untuk menikah. Sepatutnya, seseorang menikah memang harus dengan niat yang sungguh-sungguh di dalam hati, dengan alasan-alasan yang positif, bukan hanya karena ikut-ikutan atau senang-senangan. Kalau ada yang menikah tidak dengan kesungguhan niat atau dengan alasan yang negatif, maka kesempatan untuk meluruskan niat masih terbuka lebar.

Berikut adalah beberapa alasan menikah yang positif :
1.    Menjalankan perintah agama, untuk beribadah.
Menikah memiliki banyak manfaat, karena itu menikah menjadi salah satu perintah dalam agama. Melaksanakan perintah Tuhan berarti beribadah
2.    Salah satu ladang pahala
Setelah menikah, segala kebersamaan, keromantisan yang dilakukan antara suami istri akan bernilai ibadah. Berpegangan tangan saja mendapatkan pahala, terlebih lagi yang lain-lainnya, seperti mencari nafkah untuk keluarga, melayani suami, hamil, melahirkan, merawat-membesarkan anak, dll.
3.    Menjaga diri dan memelihara kehormatan
Bagi seorang perempuan, dengan menikah maka akan lebih terjaga diri dan kehormatannya dari niat tidak baik yang mungkin dimiliki orang lain terhadap dirinya.
4.    Menenangkan batin
Dengan adanya pasangan disamping kita, terjaga diri kita, maka akan dapat menenangkan batin
5.    Memiliki teman hidup untuk berbagi semua cerita
Setiap orang butuh pasangan hidup sebagai partner/tempat untuk bercerita dan bertukar pikiran
6.    Memberi dan menerima cinta, kasih sayang secara halal
Memiliki rasa cinta lalu memberikannya kepada lawan jenis, dan menerima kasih sayang dari lawan jenis, adalah perasaan alamiah bagi setiap individu. Semua hubungan dengan lawan jenis (selain keluarga/muhrim) yang halal adalah ketika telah disatukan dalam pernikahan
7.    Menyalurkan nafsu syahwat di jalan yang benar
Syahwat secara alami juga telah diberikan kepada setiap insan, yang harus digunakan di jalan yang benar
8.    Mendapatkan keturunan
Memiliki keturunan, anak sholih yang dapat mendoakan kita, yang menjadi ladang amal kita ketika kita merawat dan membesarkannya, yang dapat meneruskan usaha-usaha kita, menjadi salah satu dambaan seorang individu. Jalan yang benar dan halal untuk mendapatkan keturunan adalah melalui pintu pernikahan.

Sedangkan beberapa alasan menikah yang negatif :
1.    Untuk bersenang-senang saja
2.    Berniat akan melukai secara fisik atau batin pasangannya
3.    Memiliki maksud akan mengambil harta pasangannya
4. Pengalihan dari hubungan yang buruk sebelumnya (batal menikah dengan calon sebelumnya, lalu langsung memutuskan menikah ketika bertemu dengan calon baru, dengan tujuan ingin menunjukkan ke calon sebelumnya)
5.    Memenuhi tuntutan keluarga dan lingkungan sosial

Betapa indah dan betapa besar manfaat pernikahan. Ini haruslah disadari bagi semua (calon) Ayah-Bunda, karena akan menjadi bekal, landasan untuk mengarungi hidup bersama.

Tugas KMO #2


Tugas #2
Ide ini terlambat muncul, mengakibatkan 1 poin hilang
Dan demi tugas selanjutnya, ga mau lagi kehilangan poin, maka berikut tugas #2 susulan 

-------------------------------------------------------------------------------


DAFTAR ISI

Pendahuluan
I.         Siap ‘Kenalan’ yang Sesungguhnya
A.      Mengapa Menikah?
B.       Ketahuan Aslinya
C.       (Harus) Saling Menerima
II.      Siap Jadi Ayah-Bunda yang Kece
A.      Mas, Aku Positif!
B.       Masa Kehamilan dan Melahirkan yang Woowww!
C.       Membesarkan Anak
c.1 Pembentukan Karakter Anak
c.2 Ayo Cari Ilmunya!
III.   Siap Menjemput Rejeki
A.       Ayah Bekerja
B.       Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga
C.       Tips ber-Bisnis (sampingan)
D.       Tabungan, Asuransi, Investasi
IV.   Siap Bahagia dan Masuk Surga Bersama
A.      Kunci Kebahagiaan Hati
B.        Mengusahakan Bersama