Monday, September 12, 2016

Saya dan KMO


Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan seorang putri dan seorang putra yang telah duduk di bangku SD. Beberapa minggu yang lalu saya memutuskan untuk ikut Kelas Menulis Online (KMO), kelas online melalui grup WhatssApp, yang mengajarkan perihal : Menulis. Informasi KMO ini saya dapatkan dari mbak Rina Maruti, yang saya kenal saat ikut kelas online “Sekali Nulis Jebol Media”-nya teteh Indari Mastuti. Siapakah teteh Indari Mastuti? Saya uraikan di tulisan judul lain saja yaa... J Teteh salah satu perempuan super di Indonesia, jadi profilnya panjang, butuh satu tulisan sendiri ^_^

Balik lagi ke KMO. Kelas diadakan setiap hari selasa malam mulai pukul 20.00 WIB. Total ada 7x pertemuan. Dan setiap selesai pertemuan, ada tugas dengan deadline tertentu. Setiap siswa punya 3 poin. Tidak absen, tidak mengumpulkan tugas, akan mengurangi poin. Poin habis, dikeluarkan dari kelas. Hehehe.. kereeenn menurut saya.. berasa sekolah lagi... ^_^

Tanggal 23 Agustus 2016 adalah kelas pertama KMO batch 07. Tugas yang diberikan ada 2, yaitu  :
1.      Membuat ikrar.
2.      Membuat tulisan tentang : mengapa kita harus menulis

Ikrar apa nih maksudnya?!! Ikrarnya seperti ini :
“Saya mengijinkan diri saya untuk menjadi penulis, dan menerbitkan sebuah buku pada (diisi tanggal bulan tahun) dan menjadikannya Best Seller atau lebih dari itu”
Ikrar ini ditulis di kertas, diberi foto+tandatangan lalu kertas itu difoto diupload di Facebook.

Wooowww... tugas yang berraattt... ikrar ini semacam janji pada diri sendiri. Dan janji adalah hutang??!!
Astaghfirullah...

Saya sempat ragu mau mengerjakan tugas nomer satu ini. Tapi saya tahu sih mengapa perlu membuat tulisan/ikrar semacam itu.
Menurut Coach Tendi di kelas pertama KMO, seseorang terlebih dahulu harus percaya diri, yakin bahwa dirinya adalah penulis, maka dia akan menjadi seorang penulis.  Ikrar itu seperti menuliskan impian bahwa kami (siswa KMO) akan dapat menghasilkan buku, buku yang bermanfaat, yang dapat membawa perubahan baik kepada para pembacanya.

Hal semacam ini sejalan dengan  yang berulang kali disampaikan oleh teteh Indari dan juga beberapa ahli lainnya. Mereka mengatakan, kita, manusia, perlu menuliskan semua mimpi kita, impian kita. Tidak cukup dipikirkan di kepala saja, tapi HARUS DITULIS. Tulisan-tulisan mimpi/impian kita akan menjadi pengingat, penyemangat, memberikan pengaruh positif dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.

Sebenarnya saya minder di KMO ini, ternyata siswanya rata-rata sudah ahli dalam menulis, tulisan di blog mereka sudah banyak. Bahkan ada yang sudah punya antologi, dan ada yang membuat cerpen dan cerber di blog mereka.

Di KMO ini juga sepertinya materi yang diberikan adalah materi untuk penulisan/pembuatan buku. Padahal saya masih dalam tahap ingin belajar menulis artikel, belum sampai membuat buku. Walaupun saya memang punya khayalan ingin menghasilkan sebuah buku  :D
Boleh kan berkhayal setinggi-tingginya, bermimpi seindah-indahnya. Kalau saya serius dan kalau Allah memberkahi, bukan tidak mungkin khayalan dan mimpi saya terwujud.

PR besar saya saat ini adalah berusaha terus belajar, berusaha konsisten menulis setiap hari. Konsistensi, ke-istiqomah-an, mempertahankan, ini yang paling susah. 

Semoga saya dapat menimba ilmu dengan baik di KMO, bertahan sampai akhir, mengerjakan semua tugas dengan baik. Semoga usaha saya mencari ilmu menulis ini menjadi salah satu ladang pahala. Semoga Allah memberkahi. Aamiin

No comments:

Post a Comment