Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan seorang putri dan seorang putra yang telah duduk di bangku SD. Beberapa minggu yang lalu saya memutuskan untuk ikut Kelas Menulis Online (KMO), kelas online melalui grup WhatssApp, yang mengajarkan perihal : Menulis. Informasi KMO ini saya dapatkan dari mbak Rina Maruti, yang saya kenal saat ikut kelas online “Sekali Nulis Jebol Media”-nya teteh Indari Mastuti. Siapakah teteh Indari Mastuti? Saya uraikan di tulisan judul lain saja yaa... J Teteh salah satu perempuan super di Indonesia, jadi profilnya panjang, butuh satu tulisan sendiri ^_^
Balik lagi ke KMO.
Kelas diadakan setiap hari selasa malam mulai pukul 20.00 WIB. Total ada 7x
pertemuan. Dan setiap selesai pertemuan, ada tugas dengan deadline tertentu.
Setiap siswa punya 3 poin. Tidak absen, tidak mengumpulkan tugas, akan
mengurangi poin. Poin habis, dikeluarkan dari kelas. Hehehe.. kereeenn menurut
saya.. berasa sekolah lagi... ^_^
Tanggal 23 Agustus 2016
adalah kelas pertama KMO batch 07. Tugas yang diberikan ada 2, yaitu :
1.
Membuat ikrar.
2.
Membuat tulisan tentang : mengapa kita
harus menulis
Ikrar apa nih
maksudnya?!! Ikrarnya seperti ini :
“Saya mengijinkan diri
saya untuk menjadi penulis, dan menerbitkan sebuah buku pada (diisi tanggal
bulan tahun) dan menjadikannya Best Seller atau lebih dari itu”
Ikrar ini ditulis di
kertas, diberi foto+tandatangan lalu kertas itu difoto diupload di Facebook.
Wooowww... tugas yang
berraattt... ikrar ini semacam janji pada diri sendiri. Dan janji adalah
hutang??!!
Astaghfirullah...
Saya sempat ragu mau
mengerjakan tugas nomer satu ini. Tapi saya tahu sih mengapa perlu membuat
tulisan/ikrar semacam itu.
Menurut Coach Tendi di
kelas pertama KMO, seseorang terlebih dahulu harus percaya diri, yakin bahwa
dirinya adalah penulis, maka dia akan menjadi seorang penulis. Ikrar itu seperti menuliskan impian bahwa kami
(siswa KMO) akan dapat menghasilkan buku, buku yang bermanfaat, yang dapat
membawa perubahan baik kepada para pembacanya.
Hal semacam ini sejalan
dengan yang berulang kali disampaikan
oleh teteh Indari dan juga beberapa ahli lainnya. Mereka mengatakan, kita,
manusia, perlu menuliskan semua mimpi kita, impian kita. Tidak cukup dipikirkan
di kepala saja, tapi HARUS DITULIS. Tulisan-tulisan mimpi/impian kita akan
menjadi pengingat, penyemangat, memberikan pengaruh positif dalam menjalani
kehidupan kita sehari-hari.
Sebenarnya saya minder
di KMO ini, ternyata siswanya rata-rata sudah ahli dalam menulis, tulisan di blog
mereka sudah banyak. Bahkan ada yang sudah punya antologi, dan ada yang membuat
cerpen dan cerber di blog mereka.
Di KMO ini juga
sepertinya materi yang diberikan adalah materi untuk penulisan/pembuatan buku. Padahal
saya masih dalam tahap ingin belajar menulis artikel, belum sampai membuat
buku. Walaupun saya memang punya khayalan ingin menghasilkan sebuah buku :D
Boleh kan berkhayal
setinggi-tingginya, bermimpi seindah-indahnya. Kalau saya serius dan kalau
Allah memberkahi, bukan tidak mungkin khayalan dan mimpi saya terwujud.
PR besar saya saat ini
adalah berusaha terus belajar, berusaha konsisten menulis setiap hari. Konsistensi,
ke-istiqomah-an, mempertahankan, ini yang paling susah.
No comments:
Post a Comment