Saturday, December 24, 2016

Lirik Lagu - The Grand Old Duke of York

Anak-anak tidak akan tumbuh di jaman yang sama dengan orang tuanya. Tugas orangtua untuk menyiapkan anak-anak agar dapat survive menjalani hidup sesuai jamannya kelak.
Huuft.... entah apa yang akan anak-anak hadapi kelak, tetapi kemampuan berbahasa inggris secara aktif dan pasif, sangat perlu disiapkan untuk mereka. Tentunya tanpa mengabaikan yang utama seperti pengetahuan agama (aqidah, akhlak, Al-Quran), kemandirian dan tanggung jawab.

Di usia mereka sekarang, terutama sang kakak yang menjelang 9 tahun, sudah waktunya lebih banyak "kenal" dengan bahasa inggris, tidak hanya saat pelajaran di sekolah, tetapi juga dalam keseharian di rumah. Mereka perlu lebih banyak mendengar dan bicara (praktik). Untuk itu saya terkadang menggunakan bahasa inggris saat bicara dengan mereka. Yang sederhana saja, karena sayanya pun bisanya berbahasa inggris yang sederhana 😊

Friday, December 23, 2016

Anak-anak Libur, ngapain yach?

Akhir Desember adalah masa liburan sekolah, tepatnya liburan semester 1. Saat itu adalah masa yang ditunggu oleh sebagian anak-anak sekolah, Mengapa? Karena mereka biasanya memiliki waktu bermain lebih banyak, bisa bangun lebih siang, dan tak jarang juga orang tua yang membebaskan mereka dari buku pelajaran.

Namun, tidak sedikit orang tua yang lalu merasa kebingungan saat masa liburan sekolah tiba. Terutama jika orang tua atau sang Ayah adalah seorang karyawan yang tidak bisa ijin atau cuti untuk liburan bersama anaknya. Mereka akan memikirkan apa saja aktivitas anak-anak mereka saat liburan. Tentu para orang tua tidak ingin anak-anak mereka hanya menghabiskan waktu di depan TV dan Gadget.

Dan saya, adalah salah satu orang tua yang tidak terlalu senang dengan waktu libur sekolah yang terlalu panjang. Hehe... tentu saja karena akan menjadi PR bagi saya untuk memberikan kegiatan bermanfaat, sehingga mereka tidak hanya menonton TV dan bermain-main dengan HP saya.

Beberapa kegiatan yang telah saya siapkan untuk masa liburan sekolah, adalah sebagai berikut :

Wednesday, November 16, 2016

Mau Jadi Penulis Artikel ?


Ada yang pernah mendengar nama Indscript Creative? Atau munkin pernah mengenal sebuah nama : Indari Mastuti?
Indscript Creative adalah sebuah perusahaaan yang konsentrasi dalam pemberdayaan perempuan khususnya di dunia bisnis dan menulis. Dipimpin oleh CEO Indari Mastuti, Indscript Creative menaungi sebuah program yaitu Indscript Training Centre (ITC), yang menyediakan berbagai training untuk para (calon) pebisnis dan (calon) penulis.

Dalam dunia menulis, ITC bekerja sama dengan sebuah agensi artikel bernama @JoeraganArtikel. Indscript Creative dan @JoeraganArtikel bersama-sama memiliki motto : “Memberikan kesempatan pada Bunda untuk berpenghasilan melalui profesi menulis artikel dari rumah”.

@JoeraganArtikel yang digawangi oleh Ummi Aleeya, memiliki program yaitu mengadakan training menulis artikel.
Training dilakukan secara online dan fokus untuk meningkatkan skill peserta dalam membuat artikel, baik artikel pesanan maupun job review. Selain itu di @JoeraganArtikel juga akan diajari cara berpenghasilan melalui blog.

Sunday, November 13, 2016

Tips Hindari Stres untuk “Ayah Bunda Baru”


Memiliki keturunan, buah cinta kasih berdua, menjadi dambaan bagi hampir setiap pasangan suami-istri. Ketika mengetahui istri 'terlambat' dan setelah di cek ternyata hasilnya positif, pasti We-O-We alias WOW banget rasanya. 

Seorang istri akan mengalami beberapa perubahan saat mengandung. Perubahan-perubahan itu umumnya mulai dirasakan masuk bulan ke-2. Mulai dari nggak doyan makan, mual-mual, lebih sensitif, semua harus siap dihadapi berdua. Bukan maksudnya suami ikut-ikut nggak doyan makan/mual-mual yaa.. tapi Suami harus siap jadi suami siaga, memberikan dukungan kepada istri seperti  memberikan perhatian, perkataan yang lemah lembut, menenangkan, mengingatkan untuk sabar, dll. Dukungan suami akan jadi kekuatan tersendiri untuk istri, bener dey.. 😊

Setelah anak lahir, ada perubahan-perubahan lagi. Biasanya 1 kasur berdua, sekarang bertiga. Biasanya malam tidur nyenyak, sekarang harus bolak balik bangun karena debay nangis. Banyak sekali perubahannya. Buat ayah bunda baru yang nggak siap dengan perubahan-perubahan ini, nggak jarang bisa mengalami stres, atau istilahnya baby blues. Mungkin sang Bunda yang lebih banyak mengalami baby blues, tapi bisa juga lho dirasakan oleh sang Ayah.
Bentuk stres atau baby blues ini macam-macam, bisa bersifat fisik, seperti sakit kepala atau tekanan darah tinggi; dapat pula bersifat emosional, seperti susah tidur, uring-uringan, dan perasaan khawatir.

Dalam buku "Backpack for a New Parent" karya Andri Priyatna, dituliskan beberapa tips untuk me-manage stres, yaitu :

Monday, October 03, 2016

Untuk Bapak/Ibu yang Sering Jengkel dengan si Buah Hati


# Judul + Isi Copas dan grup WhatsApp #


HANYA SOAL WAKTU

*Hanya soal waktu...*
Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah2 dalam majalah2 yang sering kau irikan itu..

Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat

*Hanya soal waktu...*
Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya

Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,
bagi mereka tak ada selainmu

*Hanya soal waktu...*
Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu

Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti

*Hanya soal waktu...*
Saat mereka mulai _meminta kamarnya masing2_ dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya

Maka... tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta  haknya

*Hanya soal waktu...*
Saat mereka menemukan separoh hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri. Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini

Maka... resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa

*Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita*

*Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang...*

Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung *"Dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria"* Dan kau akan begitu merindukannya

Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan *"Apa kabarmu ibu, ayah"?*

Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini

*Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka*

*Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari*

*Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya*

_Karena waktu berjalan..._

Ya... ia berlari...
*Tidak*.... ia bahkan terbang...
*Dan dia tak pernah mundur kembali...*

*:MARI KITA SAYANGI ANAK KITA SEPENUH HATI, SELAGI MASIH ADA WAKTU"* 😊😊

Tips untuk IRT agar tetap Bahagia


# Tulisan keren, copas dari group whatssapp #


Yang Penting Waras dan Happy....πŸ™‚πŸ™‚

Oleh Ernawati Rochmadi

Pernah terpikir ngga kalo profesi IRT kadang bikin kita kaya orang kurang waras? Dari bangun tidur udah ngomelin anak-anak. Buruan mandi, buruan pake baju, buruan sarapan keburu jemputan dateng.

Begitu yang sekolah dan kerja udah berangkat, berdua di rumah dengan batita. Pengennya segera beres-beres rumah tapi lebih seringnya terjebak nonton Upin Ipin nemenin si batita. Pengennya segera masak, dengan menu yang sudah menari-nari di kepala, apa daya badan harus rela disandera berjam-jam demi memenuhi kebutuhan asi si batita. Hingga kemudian si anak TK pulang sekolah, maka menu makan siang bisa dipastikan akan sama persis dengan hari kemarin. Nasi putih telur dadar. Modifikasi maksimal telur dadar jadi telur mata sapi. Belum soal piring kotor yang menumpuk, cucian yang nginep dua hari di mesin cuci, lantai yang belum disapu dan batita yang merengek mulu. Maka yang jadi sasaran seringkali yang sedang bekerja di luar sana.

Kalo si ayah sedang beruntung, kiriman foto anaknya yang lagi mbongkar rak piring atau lemari baju bisa jadi penghibur di antara tumpukan deadline. Kalo sedang tidak beruntung, si ayah akan mendapatkan kalimat-kalimat keluh kesah dan emoticon kepala berasap. Paling apes kalo dapet kalimat "Aku mau cuti".

Dan malamnya ketika wajah-wajah polos itu terlelap, menatapnya begitu mengaduk-aduk emosi, hingga kadang airmata ikut beraksi. Penyesalan atas ketidaksabaran di sepanjang hari tadi. Emosi yang fluktuatif, sebentar ketawa, sebentar ngomel-ngomel, diakhiri dengan menangis, itu sudah mirip dengan perilaku orang kurang waras kan?

Bahagia itu penting. Tapi bahagia dengan tetap waras itu jauh lebih penting. Di bawah ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk bisa bahagia dengan tetap waras.

1. Alloh tidak akan menguji hambaNya melebihi kemampuan hamba itu sendiri. Jadi, rumah yang seperti kapal pecah, anak tantrum, anak berantem, semua itu pasti akan bisa diatasi. Setidaknya diatasi dengan cara mengabaikannya. Akan ada saatnya rumah bersih rapi dan masakan terhidang dengan wangi. Jika sekarang itu belum terjadi, ya berarti belum saatnya.

2. Jika sedang tidak berhalangan, cobalah sholat di awal waktu dan menyempatkan tilawah atau sholat dhuha di awal hari. Saya belum bisa konsisten untuk yang satu ini, karena tugas negara tentunya (ngeles). Tapi di hari ketika saya melakukan ini, saya merasa seperti sedang restock kesabaran. Anak-anak lebih kooperatif, dan entahlah, sepertinya semua berjalan dengan baik. Ga percaya? Cobain aja.

3. Mandi 2x sehari di waktu pagi dan sore. Mandi bisa membantu mengurangi kelelahan. Badan jadi lebih segar, dan diharapkan akal sehat bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Mandi pagi untuk persiapan energi dan sore untuk recharge energi. Tahu sendiri kan kalo anak-anak itu ngga pernah lowbat? Jadi, pastikan supply energi kita selalu cukup.

4. Sediakan cemilan. Entah dengan Anda, tapi saya merasa ngga bisa hidup tanpa cemilan. Sejak berstatus sebagai ibu, perut dan otak saya sensitif sekali dengan status lapar. Jika supply makanan kurang, bawaannya jadi pengen makan orang. Jadi kalo cemilan selalu tersedia, itu menutup kemungkinan marah-marah karena (ternyata saya) lapar.

5. Bebas ngomong dan ngomel apapun ke suami. Kapan pun kita mau. Daripada curhat di medsos yang akhirnya dibully dan dikadoin nyinyir, mending curhat ke suami. Kan salah satu sebab kita stress karena anaknya dia juga kan? Jadi, bagi-bagilah nikmatnya mengasuh anak.

6. Berhenti jika lelah. Udah pada tahu kan kalo emak-emak itu ga boleh sakit? Jadi percuma juga sakit, tetep ga bakal bisa istirahat dengan tenang. Sayangi badan sendiri, berhentilah jika sudah lelah. Masih ada hari esok.

7. Curi waktu untuk melakukan hobby. Meskipun mungkin itu hanya 10-15 menit. Kalau ingin lebih lama, tunggulah anak-anak tidur dan lakukan hobby Anda. Akan lebih bagus lagi kalo hobby Anda adalah menyetrika.

8. Menangis. Menangis itu perlu untuk melepaskan beban yang kadang kita sendiri ngga tahu kenapa keadaan bisa jadi sedemikian berat bagi kita. Menangis bukan berarti rapuh, menangis justru menumbuhkan kekuatan baru untuk berdamai dengan diri sendiri. Let it go kalo kata Elsa.

The last, be happy 'n stay waras ya mak

Sunday, September 25, 2016

Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu

Suatu waktu saya mendapat broadcast WA dengan judul "Apakah anda orang sibuk?" 
Inti dari broadcast tersebut adalah tentang keutamaan membaca atau tilawah Al-Quran.
Bahwa urusan seseorang akan dipermudah dengan membaca Al-Quran;
Bahwa dengan tilawah waktu akan menjadi berkah, yang mana berkahnya waktu berarti bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit.

Disebutkan pula di broadcast tersebut bahwa Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan karena Al Qur’an . Salah satu berkahnya adalah membuka pintu kebaikan, membuka kesempatan untuk amal shalih berikutnya. Dan salah satu balasan bagi amal shalih yang kita lakukan adalah kesempatan untuk amal baik berikutnya. Dikatakan pula, 
"Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu".

Kalimat terakhir itu, Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu, mengingatkan saya akan beberapa pengalaman pribadi dan seorang teman.

Monday, September 12, 2016

Saya dan KMO


Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan seorang putri dan seorang putra yang telah duduk di bangku SD. Beberapa minggu yang lalu saya memutuskan untuk ikut Kelas Menulis Online (KMO), kelas online melalui grup WhatssApp, yang mengajarkan perihal : Menulis. Informasi KMO ini saya dapatkan dari mbak Rina Maruti, yang saya kenal saat ikut kelas online “Sekali Nulis Jebol Media”-nya teteh Indari Mastuti. Siapakah teteh Indari Mastuti? Saya uraikan di tulisan judul lain saja yaa... J Teteh salah satu perempuan super di Indonesia, jadi profilnya panjang, butuh satu tulisan sendiri ^_^

Balik lagi ke KMO. Kelas diadakan setiap hari selasa malam mulai pukul 20.00 WIB. Total ada 7x pertemuan. Dan setiap selesai pertemuan, ada tugas dengan deadline tertentu. Setiap siswa punya 3 poin. Tidak absen, tidak mengumpulkan tugas, akan mengurangi poin. Poin habis, dikeluarkan dari kelas. Hehehe.. kereeenn menurut saya.. berasa sekolah lagi... ^_^

Tanggal 23 Agustus 2016 adalah kelas pertama KMO batch 07. Tugas yang diberikan ada 2, yaitu  :
1.      Membuat ikrar.
2.      Membuat tulisan tentang : mengapa kita harus menulis

Ikrar apa nih maksudnya?!! Ikrarnya seperti ini :
“Saya mengijinkan diri saya untuk menjadi penulis, dan menerbitkan sebuah buku pada (diisi tanggal bulan tahun) dan menjadikannya Best Seller atau lebih dari itu”
Ikrar ini ditulis di kertas, diberi foto+tandatangan lalu kertas itu difoto diupload di Facebook.

Wooowww... tugas yang berraattt... ikrar ini semacam janji pada diri sendiri. Dan janji adalah hutang??!!
Astaghfirullah...

Saya sempat ragu mau mengerjakan tugas nomer satu ini. Tapi saya tahu sih mengapa perlu membuat tulisan/ikrar semacam itu.
Menurut Coach Tendi di kelas pertama KMO, seseorang terlebih dahulu harus percaya diri, yakin bahwa dirinya adalah penulis, maka dia akan menjadi seorang penulis.  Ikrar itu seperti menuliskan impian bahwa kami (siswa KMO) akan dapat menghasilkan buku, buku yang bermanfaat, yang dapat membawa perubahan baik kepada para pembacanya.

Hal semacam ini sejalan dengan  yang berulang kali disampaikan oleh teteh Indari dan juga beberapa ahli lainnya. Mereka mengatakan, kita, manusia, perlu menuliskan semua mimpi kita, impian kita. Tidak cukup dipikirkan di kepala saja, tapi HARUS DITULIS. Tulisan-tulisan mimpi/impian kita akan menjadi pengingat, penyemangat, memberikan pengaruh positif dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.

Sebenarnya saya minder di KMO ini, ternyata siswanya rata-rata sudah ahli dalam menulis, tulisan di blog mereka sudah banyak. Bahkan ada yang sudah punya antologi, dan ada yang membuat cerpen dan cerber di blog mereka.

Di KMO ini juga sepertinya materi yang diberikan adalah materi untuk penulisan/pembuatan buku. Padahal saya masih dalam tahap ingin belajar menulis artikel, belum sampai membuat buku. Walaupun saya memang punya khayalan ingin menghasilkan sebuah buku  :D
Boleh kan berkhayal setinggi-tingginya, bermimpi seindah-indahnya. Kalau saya serius dan kalau Allah memberkahi, bukan tidak mungkin khayalan dan mimpi saya terwujud.

PR besar saya saat ini adalah berusaha terus belajar, berusaha konsisten menulis setiap hari. Konsistensi, ke-istiqomah-an, mempertahankan, ini yang paling susah. 

Semoga saya dapat menimba ilmu dengan baik di KMO, bertahan sampai akhir, mengerjakan semua tugas dengan baik. Semoga usaha saya mencari ilmu menulis ini menjadi salah satu ladang pahala. Semoga Allah memberkahi. Aamiin

Saturday, September 10, 2016

Tugas KMO #3


MATRIKS

SPESIFIKASI

JUDUL BUKU
(Calon) AyBun, SiapKan Ini, yuk!
TAGLINE Judul Buku
Tips berRumah Tangga untuk (calon) Ayah-Bunda
PENULIS
Riski Ellenia
KELOMPOK

JENIS BUKU
Buku Bacaan
TARGET PEMBACA
USIA : 20-30 Tahun

PENDIDIKAN : Minimal SMA

WILAYAH : Kota-Kota Besar

PROFESI : Mahasiswa, Karyawan, Pengusaha, Ibu Rumah Tangga
FISIK BUKU
HALAMAN NASKAH : 75 Halaman

UKURAN BUKU : 15X20

COVER : Soft Cover

PERKIRAAN HALAMAN BUKU : 150 halaman

PERKIRAAN HARGA JUAL : Rp 25000 – Rp 35000
LATAR BELAKANG

KONSEP
Memberikan gambaran bagi para calon pengantin/pengantin baru/ calon Ayah-Bunda/Ayah Bunda mengenai hal-hal yang dihadapi setelah memasuki pintu pernikahan, serta memberikan contoh-contoh solusinya
DESAIN
Judul Tulisan besar, disertai dengan TagLine Judul dan sedikit gambar artistik (border bunga).
TEMA
Tips Menjalani Hidup Ber-Rumah Tangga untuk (calon) Ayah-Bunda
MANFAAT BAGI PEMBACA DAN KELEBIHAN BUKU
-     Memberikan contoh-contoh kasus/masalah yang dihadapi suami-istri setelah menikah, serta contoh solusinya
-   Memberikan tips bagi para suami-istri/calon suami istri menyambut masa kehamilan istri, saat melahirkan dan membesarkan anak.
-      Memberikan informasi bagi para suami-istri/calon suami istri mengenai usaha/bisnis sampingan, mengenai pemilihan bidang usaha, tips berbisnis/berdagang
-    Memberikan informasi contoh rencana keuangan keluarga, termasuk di dalamnya contoh - contoh tabungan / investasiyang dapat dilakukan
-   Memberikan ulasan materi dari beberapa nama pakar sesuai bidangnya (pakar parenting, bisnis, dll)
FAKTOR LAIN






 Naskah


PENDAHULUAN

Menikah

Menikah adalah impian bagi sebagian besar insan manusia. Banyak yang merencanakan pernikahan mereka seindah-indahnya. Ada yang merasa berdebar, grogi, tapi saangaaattt bahagia menyambut hari besar mereka. Kecuali bagi mereka yang melakukan pernikahan dengan terpaksa semacam kisah Siti Nurbaya, yang belum siap menikah, atau merasa tidak cocok dengan calon pasangannya; mungkin sebaliknya yang akan dirasakan. Bukan kebahagiaan yang akan dirasakan namun kesedihan hati yang dirasa. Semoga para (calon) Ayah Bunda tidak termasuk didalamnya yaa... 

Pernikahan adalah saat dimana kedua individu dipersatukan di hadapan Tuhan. Menikah adalah juga perjanjian yang tidak hanya melibatkan dua manusia, namun juga perjanjian seorang makhluk terhadap penciptanya. Dengan perjanjian ini, hubungan dua insan yang sebelumnya haram menjadi halal, yang dosa menjadi amal, yang maksiat menjadi ibadah.

Beberapa (calon) Ayah-Bunda telah mempersiapkan hari-hari pasca mereka menikah sejak sebelum mereka menikah. Mulai dari perkara bulan madu, mengenai keturunan, rencana keuangan keluarga, cara mengarungi hidup bersama dengan bahagia, dan sebagainya. 

Namun, tidak sedikit juga yang belum membicarakan dengan (calon) pasangannya, dan baru membahasnya beberapa hari/minggu/bulan setelah mereka menikah.

Yupp!! Para (calon) Ayah-Bunda tidak cukup memikirkan bagaimana acara pernikahan mereka, bagaimana menghadirkan kesakralan saat akad, bagaimana indahnya syukuran/pesta pernikahan mereka, ataupun bagaimana mereka menghabiskan satu minggu, satu bulan, satu tahun pernikahan mereka.


Para (calon) Ayah-Bunda perlu memikirkan dan mempersiapkan jauh ke depan. Bagaimana mereka menjalani hidup bersama selama takdir mereka.
berapa anak yang ingin dimiliki;
bagaimana membentuk karakter anak;
pendidikan anak-anak; 
pekerjaan Ayah-Bunda;
mimpi/impian yang dimiliki masing-masing Ayah dan Bunda;
rencana keuangan keluarga;
bagaimana mereka mengarungi biduk rumah tangga, melalui cobaan, ombak, badai yang pasti akan menghadang di kehidupan setiap keluarga;
bagaimana mereka dapat merasa terusss bahagia seperti di awal-awal masa pernikahan, bahkan kebahagiaan yang tidak hanya di dunia tetapi juga kebahagiaan di akhirat kelak, bertemu kembali di Surga-Nya, dll.

Dalam buku ini, akan coba dikupas beberapa hal yang dapat dialami oleh setiap pasangan Ayah-Bunda. Akan disampaikan juga beberapa solusi dan tips dari pakar-pakar sesuai bidangnya. Semoga setiap hari yang dimiliki (calon) Ayah-Bunda dalam ikatan pernikahan, penuh dengan kebahagiaan walaupun rintangan menghampiri, penuh dengan amal baik dan bernilai ibadah sebagai bekal untuk bagi Ayah-Bunda di kehidupan selanjutnya.



BAB I
SIAP ‘KENALAN’ YANG SESUNGGUHNYA

A.      Mengapa Menikah
Cerita antara dua insan, pria dan wanita, dimulai dengan perkenalan/pertemuan. Ada yang kenal karena teman sekolah, teman kerja, teman bermain, tetangga; atau dikenalkan oleh pihak ketiga : teman, keluarga, atau biro jodoh. Atau ada juga yang tidak sengaja bertemu di suatu tempat, lalu merasa ‘klik’ dan akhirnya berkenalan :)

Bagaimanapun cerita awal bertemu dan berkenalannya, umumnya masing-masing individu memiliki kriteria, pertimbangan, sehingga kemudian ia bisa merasa apakah seseorang tersebut adalah orang yang tepat untuk menjadi pasangan hidupnya. Biasanya, dua insan bersepakat untuk menikah karena adanya kesamaan visi/misi/prinsip, kecocokan pikiran/pendapat, kesamaan kesukaan, dan sebagainya.

Tiap individu atau pasangan, masing-masing memiliki alasan untuk menikah. Sepatutnya, seseorang menikah memang harus dengan niat yang sungguh-sungguh di dalam hati, dengan alasan-alasan yang positif, bukan hanya karena ikut-ikutan atau senang-senangan. Kalau ada yang menikah tidak dengan kesungguhan niat atau dengan alasan yang negatif, maka kesempatan untuk meluruskan niat masih terbuka lebar.

Berikut adalah beberapa alasan menikah yang positif :
1.    Menjalankan perintah agama, untuk beribadah.
Menikah memiliki banyak manfaat, karena itu menikah menjadi salah satu perintah dalam agama. Melaksanakan perintah Tuhan berarti beribadah
2.    Salah satu ladang pahala
Setelah menikah, segala kebersamaan, keromantisan yang dilakukan antara suami istri akan bernilai ibadah. Berpegangan tangan saja mendapatkan pahala, terlebih lagi yang lain-lainnya, seperti mencari nafkah untuk keluarga, melayani suami, hamil, melahirkan, merawat-membesarkan anak, dll.
3.    Menjaga diri dan memelihara kehormatan
Bagi seorang perempuan, dengan menikah maka akan lebih terjaga diri dan kehormatannya dari niat tidak baik yang mungkin dimiliki orang lain terhadap dirinya.
4.    Menenangkan batin
Dengan adanya pasangan disamping kita, terjaga diri kita, maka akan dapat menenangkan batin
5.    Memiliki teman hidup untuk berbagi semua cerita
Setiap orang butuh pasangan hidup sebagai partner/tempat untuk bercerita dan bertukar pikiran
6.    Memberi dan menerima cinta, kasih sayang secara halal
Memiliki rasa cinta lalu memberikannya kepada lawan jenis, dan menerima kasih sayang dari lawan jenis, adalah perasaan alamiah bagi setiap individu. Semua hubungan dengan lawan jenis (selain keluarga/muhrim) yang halal adalah ketika telah disatukan dalam pernikahan
7.    Menyalurkan nafsu syahwat di jalan yang benar
Syahwat secara alami juga telah diberikan kepada setiap insan, yang harus digunakan di jalan yang benar
8.    Mendapatkan keturunan
Memiliki keturunan, anak sholih yang dapat mendoakan kita, yang menjadi ladang amal kita ketika kita merawat dan membesarkannya, yang dapat meneruskan usaha-usaha kita, menjadi salah satu dambaan seorang individu. Jalan yang benar dan halal untuk mendapatkan keturunan adalah melalui pintu pernikahan.

Sedangkan beberapa alasan menikah yang negatif :
1.    Untuk bersenang-senang saja
2.    Berniat akan melukai secara fisik atau batin pasangannya
3.    Memiliki maksud akan mengambil harta pasangannya
4. Pengalihan dari hubungan yang buruk sebelumnya (batal menikah dengan calon sebelumnya, lalu langsung memutuskan menikah ketika bertemu dengan calon baru, dengan tujuan ingin menunjukkan ke calon sebelumnya)
5.    Memenuhi tuntutan keluarga dan lingkungan sosial

Betapa indah dan betapa besar manfaat pernikahan. Ini haruslah disadari bagi semua (calon) Ayah-Bunda, karena akan menjadi bekal, landasan untuk mengarungi hidup bersama.

Tugas KMO #2


Tugas #2
Ide ini terlambat muncul, mengakibatkan 1 poin hilang
Dan demi tugas selanjutnya, ga mau lagi kehilangan poin, maka berikut tugas #2 susulan 

-------------------------------------------------------------------------------


DAFTAR ISI

Pendahuluan
I.         Siap ‘Kenalan’ yang Sesungguhnya
A.      Mengapa Menikah?
B.       Ketahuan Aslinya
C.       (Harus) Saling Menerima
II.      Siap Jadi Ayah-Bunda yang Kece
A.      Mas, Aku Positif!
B.       Masa Kehamilan dan Melahirkan yang Woowww!
C.       Membesarkan Anak
c.1 Pembentukan Karakter Anak
c.2 Ayo Cari Ilmunya!
III.   Siap Menjemput Rejeki
A.       Ayah Bekerja
B.       Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga
C.       Tips ber-Bisnis (sampingan)
D.       Tabungan, Asuransi, Investasi
IV.   Siap Bahagia dan Masuk Surga Bersama
A.      Kunci Kebahagiaan Hati
B.        Mengusahakan Bersama