Wednesday, January 31, 2018

Untuk Para Ibu, Ini Pesan dari Indari Mastuti

Pada bulan April 2016, diadakan kopdar perdana komunitas Emak Pintar Jatim (EPJ) di AW Restaurant, Giant, Sidoarjo, Jawa Timur. Emak Pintar Jatim adalah komunitas bagi para emak di bawah naungan Indscript Creative, sebuah perusahaan yang fokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga di bidang bisnis dan penulisan. Kopdar dihadiri oleh Teh Indari Mastuti selaku CEO Indscript Creative.

Foto Bersama

Pada acara tersebut, Teh Indari Mastuti memberikan banyak masukan dan pesan kepada anggota EPJ yang hadir. Apa saja pesannya? Yuk, disimak di bawah ini :
     
Menjadi Ibu yang Produktif
Teh Indari Mastuti mengingatkan agar setiap ibu, termasuk ibu rumah tangga, menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menjadi seseorang yang produktif. Produktif tidak selalu berarti menghasilkan uang, tetapi juga bisa berarti mengajari dan mendidik anak, memasak, membereskan rumah, dll. 

Manajemen Waktu
Ketika seorang ibu rumah tangga ingin berbisnis atau berkarya, maka ada konsekuensi yang harus diterima. Ia harus menyediakan waktu untuk mencari ilmu, melakukan promosi, dsb. Sama halnya dengan ibu yang bekerja di luar rumah, yang juga memiliki jam kerja tertentu.

Saling berkenalan sambil menunggu acara dimulai
Maka, untuk dapat berhasil menjalankan beberapa peran, yaitu sebagai istri, ibu, karyawan, pebisnis, penulis, dll, kunci utamanya adalah manajemen waktu. Ia harus membuat jadwal harian, yaitu jadwal dari pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Kapan memasak, membersihkan rumah, bermain dengan anak, bekerja di kantor, membuat iklan, menulis, harus direncanakan dan disusun waktunya, dari jam ke jam.

Dalam menyusun jadwal harian, seorang ibu terkadang perlu membagi aktivitasnya ke dalam tiga skala, yaitu :
1. Prioritas, aktivitas yang jika tidak dilakukan, akan membuat semua menjadi kacau atau berantakan.
2. Penting, aktivitas yang jika tidak dilakukan, akan membuat yang lain berantakan, tetapi masih bisa ditolerir.
3. Tidak penting, aktivitas yang menghabiskan banyak waktu, namun kurang membawa manfaat.

Percaya Diri dan Memiliki Target
Bagi para ibu yang ingin menjadi pebisnis ataupun penulis, Teh Indari mengingatkan bahwa kepercayaan diri sangat penting. Selain itu, seseorang juga perlu memiliki target sehingga ia terus bersemangat untuk mencapainya. Jika perlu, target itu ditulis dan dipajang yang di tempat yang sering terlihat, misal di dinding kamar, di meja kerja, atau menempel di ujung laptop.

Teh Indari mendengarkan anggota yang sedang memperkenalkan dirinya

Kunci Kebahagiaan
Pada acara tersebut, Teh Indari mengungkapkan tiga kunci kebahagiaan bagi seorang istri/ibu/wanita, yaitu manajemen waktu, manajemen hati dan manajemen komunikasi. Terkait manajemen waktu telah disebutkan di atas.

Untuk manajemen hati, seorang istri/ibu/wanita perlu menjaga perasaan hatinya agar selalu bahagia dan bersemangat. Salah satu cara terapi hati adalah dengan menulis. Jika ada kegelisahan, kemarahan, kesedihan, dan perasaan tidak menyenangkan lainnya, dapat dituangkan dalam sebuah buku harian atau diary. Itu yang sebaiknya dilakukan daripada ditumpahkan atau dilampiaskan kepada anak atau orang-orang terdekatnya.

Seorang istri/ibu/wanita juga perlu belajar berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya, terutama dengan pasangan. Kesalahpahaman dan masalah dapat terjadi akibat komunikasi yang tidak lancar.

Di atas adalah catatan saya saat acara kopdar berlangsung, yang selama ini hanya tertulis di buku dan dibaca oleh saya sendiri. Semoga dengan re-write ke blog ini, akan dibaca oleh banyak ibu dan dapat membawa manfaat 😊.

Sumber gambar : Koleksi pribadi

(Tulisan ini disertakan dalam tantangan #SatuHariSatuKaryaIIDN)
#day10

Tuesday, January 30, 2018

Museum Geologi Bandung, Tujuan Tepat untuk Berwisata Edukasi

Awal tahun 2016, Alhamdulillah, keluarga kecil saya berkesempatan mengunjungi kota Bandung. Tujuan utama kami kesana adalah menghadiri seminar investasi dan berkunjung ke kantor penyelenggaranya. Namun, tentu sayang jika kami tidak berkeliling kota Bandung. Apalah daya ... waktu kosong yang kami miliki hanya 1 hari, maka diputuskan kami akan berkeliling di dalam kota Bandung saja.

Beberapa hari sebelum berangkat, saya melakukan survey untuk menentukan tempat wisata dalam kota yang akan kami kunjungi. Salah satu tempat yang menarik perhatian saya adalah Museum Geologi Bandung. Beberapa gambar hasil googling memperlihatkan keberadaan kerangka hewan purba, sebagai salah satu koleksi Museum Geologi Bandung. Melihat foto-foto itu, sempat membuat saya teringat dengan sebuah film berjudul "Night at The Museum" 😊. Karena itu, saya menjadi semakin penasaran dengan museum ini.

Museum Geologi Bandung terletak di jalan Diponegoro No. 57. Museum yang didirikan pada tanggal 16 Mei 1928 ini, telah direnovasi dengan dana bantuan dari Jepang. Setelah direnovasi, pada tanggal 23 Agustus 2000, museum ini dibuka kembali dan diresmikan oleh Megawati Soekarno Putri selaku Wakil Presiden Indonesia saat itu.

Di dalam Museum Geologi Bandung, terdapat empat ruang peragaan, yaitu :

Monday, January 29, 2018

Anak dan Kedisiplinan

Telah jamak kita dengar, pentingnya disiplin dalam kehidupan kita. Pernah mendengar quote ini?
"Disiplin adalah kunci keberhasilan"

Atau mungkin quote dari beberapa tokoh kenamaan ini?


"Disiplin diri merupakan senjata ampuh yang harus dimiliki setiap orang yang mau sukses! Untuk memiliki disiplin harus dibiasakan, tidak jarang pula harus dipaksakan!"

(Andrie Wongso - Motivator dan Pengusaha)

"Disiplin adalah jembatan antara cita-cita dan pencapaiannya."

(Jim Rohn - Pengusaha, Penulis, Motivator dari Amerika Serikat)

Dilansir dari website kbbi.web.id, disiplin berkaitan dengan tata tertib dan peraturan.


Lalu jika melihat berbagai quote tentang pentingnya disiplin, tentu kita juga ingin agar hidup kita disiplin, kan? Tentu kita ingin agar anak-anak kita juga bisa disiplin kan, supaya mereka bisa sukses dan meraih segala impian hidupnya.


Dari pengalaman dan penilaian pribadi, anak-anak bisa mulai dikenalkan dengan tata tertib dan peraturan sejak usia dini atau sekitar satu tahun. Meski kemudian, orangtua harus memahami jika anak-anak belum tentu dapat melaksanakannya. Masuk ke jenjang Taman Kanak-Kanak, anak-anak dapat mulai belajar melaksanakan tata tertib dan peraturan yang telah dikenalnya. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar, diharapkan anak-anak mulai belajar disiplin dalam melaksanakan peraturan. Di masa SD, anak biasanya akan mulai dihadapkan pada berbagai aktivitas penting, seperti sekolah, beribadah, belajar, istirahat, bermain, dll. Karena itu, perlu bagi anak untuk mulai belajar disiplin menggunakan waktunya.

Dalam mengajak anak berbincang tentang peraturan, di awal orangtua perlu memberikan alasan mengapa perlu ada peraturan itu.

Misal, orangtua ingin anak belajar setiap malam (meski hanya 15 menit), kecuali sabtu malam atau saat masa liburan.


Di awal, orangtua perlu menjelaskan, apa pentingnya mengulang kembali pelajaran yang diberikan di sekolah di pagi/siang harinya. 
Ketika anak telah memahami alasannya, maka orangtua dan anak dapat bersepakat bersama bahwa ada waktu untuk belajar setiap malam. Waktunya juga dapat dibicarakan bersama. Misal, jika tidak ada PR, waktu belajar cukup 15-30 menit. Jika ada PR, tentu anak harus mengerjakannya hingga selesai.


Setelah orangtua dan anak berbincang mengenai peraturan dan alasannya, maka mereka dapat bersama-sama membuat jadwal harian anak. Mulai dari waktu bangun hingga kembali tidur pada malam hari. 

Contoh Jadwal Harian
Sumber : koleksi pribadi

Tentu dalam pelaksanaannya, terkadang tidak bisa selalu sesuai dengan jadwal. Itu tidak apa-apa. Setidaknya, anak sudah mengetahui apa dan bagaimana yang seharusnya ia lakukan untuk kebaikannya.


Jadwal harian ini tidak hanya akan memudahkan orangtua dalam mengontrol aktivitas anak, tapi juga dapat mengajarkan kedisiplinan pada anak. 
Karena dengan disiplin, hidup dapat menjadi lebih teratur dan produktif.


(Tulisan ini disertakan dalam tantangan #SatuHariSatuKaryaIIDN)

#day8

Sunday, January 28, 2018

Olahraga Favorit ala Saya

Menyebut frase "olahraga favorit", maka yang muncul di pikiran saya adalah bulutangkis, senam, dan renang.

Mengapa bulutangkis?
Semasa SD-SMP, saya mengikuti orangtua dan kakak-kakak saya yang senang menonton pertandingan bukutangkis di televisi. Saat itu adalah eranya Susi Susanti, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Taufik Hidayat, dan Mia....(Mmh.. Yang terakhir, lupa ^__^)

Meski tidak ahli bermain bulutangkis, tetapi khayalan menjadi atlet seperti nama-nama di atas, itu per - nah  a - da 😁

Mengapa senam?
Mungkin ini menurun dari ibu saya yang juga sangat hobi senam. Selain itu, dahulu, keluarga saya cukup dekat dengan lingkungan bermusik. Kakak pertama saya adalah mantan pemain band di lingkungan rumah, kakak kedua saya pernah menjadi penyanyinya, sedang saya juga pernah menyanyi dan menjadi penari 😅. Mungkin itu yang membuat saya menyenangi olahraga senam, terutama senam aerobik, karena tidak jauh dari gerak dan lagu 😆.

Mengapa renang?
Sebenarnya, saya baru bisa berenang beberapa bulan lalu. Berawal dari keinginan agar anak-anak bisa renang, ternyata suami juga menyuruh saya ikut les 😁.
Usai berenang selalu berrasa ... Capeknya. Hehe.
Tapi itu bukti bahwa tangan, kaki, semua "berolahraga". Mengatur nafas saat berenang, juga kerap membuat saya merasakan "sesuatu" di otot perut.

Selain karena merasakan yang "wah" saat berenang, renang juga salah satu olahraga yang disunahkan Nabi SAW. Karena itu, saya makin percaya lah kalau olahraga ini ada spesialnya.

Meski saya sampai menyebutkan tiga nama cabang olahraga yang menjadi favorit, namun nyatanya saya belum rutin melakukan olahraga itu 😅

Semoga dimudahkan untuk bisa berolahraga secara rutin, minimal 1X dalam satu pekan 😊

(Tulisan ini disertakan dalam tantangan #SatuHariSatuKaryaIIDN)
#day7

Saturday, January 27, 2018

Suroboyo Carnival Park, Destinasi Wisata Unggulan Surabaya

Kalau ditanya adakah tempat wisata di dekat rumah saya?

Saya akan menjawab dengan lantang, "Adaa!" 😁

Sebenarnya ada beberapa tempat wisata di dekat rumah saya, mulai dari yang gratis seperti Kebun Bibit Wonorejo, yang dekat dengan laut yaitu Taman Wisata Mangrove, dan yang modern adalah Suroboyo Carnival Park.

Sumber : www.suroboyocarnivalpark.com

Kali ini, saya akan membahas Suroboyo Carnival Park saja. Tempat wisata yang terhitung baru di Surabaya ini, bisa ditempuh dari rumah saya hanya dalam waktu 10-15 menit 😊. Meski demikian, baru satu kali saya mengunjunginya 😁, yaitu di sekitar akhir 2014 atau awal 2015.

Tempat wisata yang di-launching tanggal 28 Juli 2014 dengan nama Suroboyo Carnival Night Market ini, terletak di jalan Ahmad Yani No. 333.

Menurut saya, tempat ini asyiiik sekali. Dengan HTM 80rb pada weekend atau 60rb pada weekday, kita bisa menikmati sekitar 50 wahana, mulai dari yang menguji nyali seperti Bledek Coaster, Tambang Mas Coaster, atau yang santai seperti Komedi Putar dan Taman Lampion KBS.

Coba, dey ... Cekidot gambar ini, bisa dilihat beragamnya wahana di Suroboyo Carnival Park 😍


Bahkan dilansir dari website suroboyocarnivalpark.com, sejak Desember 2017 kemarin, ada wahana baru bernama Candy Land. Sepertinya, saat ini ada beberapa perubahan dibanding ketika dulu saya kesana. Aah.. Asli jadi kepengin kesana lagi 😁

Yang lagi jalan-jalan ke Surabaya, jangan lupa kunjungi Suroboyo Carnival Park, yaa 😊

(Tulisan ini disertakan dalam tantangan #SatuHariSatuKaryaIIDN)
#day6

Friday, January 26, 2018

Tahu Siram, Sajian Praktis Lauk Protein Nabati

Hari ini, sedari pagi hingga lepas waktu dhuhur, saya belum mendapat ide menu masakan untuk makan malam.

Melihat tahu dan cambah pendek di kulkas, ibu saya memberi saran untuk menyajikan menu Tahu Siram. Menu ini dulu pertama kali disajikan oleh ibu, yang terinspirasi dari makanan Tahu Tek, menu khas kota Surabaya. Perpaduan dua bahan utama, tahu dan bumbu kacang, tidak hanya enak disajikan dengan lontong (seperti di makanan Tahu Tek), tetapi juga nikmat dijadikan lauk sebagai teman nasi putih.

Jika penjual Tahu Tek perlu menggerus bumbu kacangnya, saya dan ibu memilih menggunakan sambal pecel yang mudah dijumpai di warung dekat rumah. Praktis, bukan? 😊

Lalu, bagaimana cara membuatnya? Berikut bahan-bahannya :

Thursday, January 25, 2018

Waspadai Ini Jika Tak Ingin Anak Kecanduan Gadget

Beberapa waktu yang lalu, selepas mengantar anak-anak ke sekolah, saya berbincang dengan ibu, sambil menonton televisi.

Lalu, ada tulisan di layar televisi yang menarik perhatian saya, yaitu :
-- Kecanduan "Gadget" Masuk RSJ --


Saat saya melihat acara itu, sudah masuk pada sesi diskusi antara pembawa berita dengan seorang psikolog. Sehingga tidak banyak informasi yang saya dapatkan.

Namun seperti dilansir dreamers.id, terdapat dua anak, satu siswa SMA dan satu siswa SMP, yang mengalami guncangan jiwa akibat kecanduan gadget. Mereka dirawat di Poli Jiwa RSUD dr Koesnadi, Bondowoso, Jawa Timur.

Disebutkan pula bahwa mereka berlaku mengerikan jika tidak diberi izin menggunakan gadget. Salah satu anak, berperilaku menyakiti diri sendiri dengan membenturkan kepalanya ke tembok.

Lalu bagaimana upaya mencegah kecanduan gadget pada anak? Sedangkan sebagian orang berpendapat, mau tidak mau, suka tidak suka, keberadaan gadget adalah salah satu kemajuan dan perkembangan zaman yang tidak bisa dihindari penggunaannya.

Psikolog yang diundang pada acara tersebut mengatakan bahwa kunci adalah pada kontrol. Batasi waktu anak menggunakan gadget.

Disampaikan pula, jika anak biasa menggunakan gadget, orangtua perlu waspada terhadap beberapa hal berikut ini :

Wednesday, January 24, 2018

Persiapan Traveling Bersama Anak

Hari ini adalah hari ketiga challenge #SatuHariSatuKaryaIIDN. Di antara sekian tema, hari ini saya memilih tema "Traveling/Perjalanan" dengan sub tema "Traveling Bersama Anak". Mengapa tema ini? Karena saya ingin mengingat-ingat kembali masa asyik itu 😁.

Sejujurnya, keluarga kecil saya tidak terlalu sering mengadakan traveling ke luar kota. Seringnya, kami melakukan perjalanan karena suatu keperluan penting, bukan semata-mata karena ingin mengunjungi tempat wisatanya.

Blitar, Kediri, Tulungagung, Jakarta, pernah menjadi tujuan perjalanan kami karena ada undangan pernikahan saudara dan teman. Sebelum atau selepas menghadiri undangan, kami menyempatkan jalan-jalan mengunjungi tempat wisata di kota tersebut. Kami juga pernah melakukan perjalanan ke Bandung karena hendak menghadiri sebuah seminar.

Moda transportasi yang kami gunakan beragam, mulai kendaraan pribadi, kereta, dan pesawat.

Lalu, selain pakaian ganti dan perlengkapan mandi, hal khusus apa saja yang saya siapkan saat traveling ke luar kota bersama anak-anak? Disimak di bawah ini, yuk.. Sama tidak dengan kalian? 😊

1. Obat Anti Masuk Angin.
Masuk angin adalah keadaan yang saya kuatirkan terjadi pada anak-anak saat melakukan perjalanan. Masuk angin dapat berakibat pusing, mual, dan muntah. Perjalanan akan kurang menyenangkan jika anak-anak mengalami hal itu.

Sebelum berangkat ke tujuan dan saat akan perjalanan pulang, saya meminta anak-anak minum obat anti masuk angin. Beberapa cadangan juga saya siapkan di tas.

2. Obat Turun Panas dan Termometer.
Saat sedang melakukan perjalanan, tidak tertutup kemungkinan tiba-tiba anak demam. Jika suhu badan anak tiba-tiba naik saat sedang melintasi hutan, atau saat malam hari dan tidak ditemukan toko yang buka, atau ketika di dalam kereta atau pesawat, tentu akan susah untuk membeli atau mendapatkan obat turun panas.

Memiliki dua anak dengan riwayat kejang panas semasa balita, menjadikan saya super waspada jika suhu tubuh anak mulai naik. Karena itu, obat turun panas dan termometer harus siap sedia di dalam tas.

3. Jaket atau Sweater.
Jaket termasuk salah satu pakaian yang harus tersimpan di dalam tas. Berguna untuk penghalau dingin, terutama jika menggunakan moda transportasi kereta atau pesawat, karena kami tidak bisa mengatur suhunya 😊

4. Camilan dan Minuman Favorit.
Tidak hanya sebagai penghilang lapar dan haus, camilan dan minuman favorit juga kerap berguna untuk pelebur kebosanan dan mengembalikan mood anak. Biasanya, anak-anak saya persilakan memilih sendiri roti, makanan ringan, permen, dan minuman kesukaannya.

5. Mainan
Mainan favorit anak juga dapat dibawa untuk menghilangkan kejenuhan selama perjalanan. Masih melekat di ingatan, ketika kami bermain kartu remi dan domino dalam perjalanan ke Bandung dengan kereta, yang memakan waktu 15 jam.

Kalau mau membawa mainan edukatif, bisa juga memilih Puzzle Empat Serangkai atau Kotak Geser. Sayangnya, lego kayu Bentrap susah dimainkan di dalam kendaraan ya 😊
Aneka Mainan Edukatif

Jadi, itu dia 5 hal khusus yang saya siapkan ketika traveling ke luar kota bersama anak-anak. Kalau kalian bagaimana? 😊

Sumber gambar : Koleksi pribadi

(Tulisan ini disertakan dalam Challenge #SatuHariSatuKaryaIIDN)
#day3

Tuesday, January 23, 2018

Tips Menghadapi Bullying pada Anak


"Allah tidak menilai berapa tinggi badan seseorang, yang dinilai adalah ketakwaannya, ibadahnya"

Kurang lebih, itulah kalimat yang pernah saya sampaikan pada si sulung saat ia di-bully oleh teman-teman sekolahnya.

Aah.. Sebenarnya saya tidak mau menganggap itu benar-benar bully, tapi ketika ia mengatakan "aku kok nggak tinggi" dengan intonasi yang sedih, rasanya memang ini sudah termasuk tindakan bullying.

Pengalaman tidak menyenangkan itu terjadi saat si sulung duduk di bangku SD kelas 1 semester 2. Di kelas, dia memang memiliki tinggi tubuh yang paling rendah. Beruntung, saat kelas 2 dia dipindah, dan di kelas yang baru, ada dua anak lain dengan tinggi yang sama dengannya 😉
Hingga kelas 4 ini, tidak pernah lagi ada cerita dia diolok di sekolah. Alhamdulillah teman-teman sekelasnya baik semua 😊

Namun saat bullying itu terjadi, saya belum sempat googling bagaimana cara mengatasi bullying pada anak.
"Jangan dipedulikan, cuekin aja, nanti temanmu lama-lama capek sendiri,"
"Tetap bersyukur, sudah dikasih anggota tubuh yang sempurna,"

Kalimat-kalimat itu saja yang sempat beberapa kali saya sampaikan ke dia.

Lalu, apa yang seharusnya dilakukan agar bullying tidak terjadi? Atau jika sudah terjadi, apa yang harus dilakukan anak? Berikut tipsnya yang dikutip dari Majalah Bobo dan website keluarga.com

1. Meningkatkan rasa percaya diri.
Percaya diri akan memberikan rasa nyaman dalam berteman. Salah satu cara untuk meningkatkan rasa percaya diri anak adalah dengan menyampaikan kepadanya mengenai hal positif atau kelebihan yang dimilikinya.

2. Berteman dengan banyak kawan.
Umumnya, korban bullying adalah seseorang yang suka menyendiri atau tidak memiliki teman. Setelah anak memiliki rasa percaya diri, ajari dia untuk mudah berteman atau bermain dengan semua kawannya.

3. Tidak emosi atau selalu memberikan respon.
Jika bullying telah terjadi, minta anak untuk bersabar dan tidak membalas perlakuan temannya. Biasanya, yang membully akan merasa lebih senang lalu mengulangi perbuatannya, jika mendapat respon dari yang di-bully. Minta anak agar tetap berlaku santai sambil bersikap cuek terhadap si pembully.

4. Menyiapkan jawaban cerdas.
Sesekali, anak boleh memberikan jawaban yang cerdas ketika di-bully melalui perkataan. Misal, ketika seorang anak dikatakan kutu buku, ia dapat menjawab "tidak apa-apa, suka baca buku enak, jadi pintar, dan yang penting saya tidak nakal,"

5. Belajar mempertahankan diri.
Untuk menghadapi anak yang mem-bully dengan perbuatan, misal mendorong, menjegal, tidak ada salahnya anak dibekali dengan ilmu mempertahankan diri atau berlatih beladiri.

6. Bercerita pada orangtua atau guru di sekolah.
Orangtua perlu mendekatkan diri pada anak, sehingga anak tidak ragu menceritakan segala kejadian yang dialaminya di luar rumah. Apabila bullying yang terjadi sudah sangat 'terlalu', anak dapat meminta saran ataupun pertolongan dari orangtuanya.
Selain itu, jika di sekolah terjadi sesuatu yang dapat berakibat buruk, misal dipukul atau dilukai, anak juga berhak melapor pada guru.

Semoga anak-anak kita dilindungi dari perbuatan bullying. Semoga suasana kasih sayang yang menyelimuti lingkungan keluarga kita.

(Tulisan ini diikutkan dalam challenge #SatuHariSatuKaryaIIDN)
#day2








Monday, January 22, 2018

Musim Hujan Tiba? Lakukan Ini untuk Menjaga Kesehatan!

Sumber : pixabay.com

"Ma, pusing," kata anak sulungku saat itu.

Aku melihatnya. Wajahnya tampak pucat dan keringat dingin mambasahi lengannya. Segera kupegang dahinya, 'nggak panas, kok', batinku.

Meski suhu badannya tidak panas, tetap saja aku kuatir. Sekitar setengah jam sebelumnya, dia begitu bersemangat ketika papanya mengajak kami ke restoran ini. Maklum, pergi ke tempat ini adalah keinginannya. Dan baru saja beberapa menit sebelumnya dia memesan milkshake coklat dingin, minuman yang diidamkannya di restoran ini. Namun, mengapa tiba-tiba dia berubah.

"Pengin muntah", ucapnya sejurus kemudian.

"Ayo lho, ke kamar mandi, yuk!" ajakku sambil memegang tangannya.

Setelah 'melepaskan' rasa mual di perutnya, kami kembali ke tempat duduk. Aku pun memesan coklat hangat untuk mengganti menu milkshake-nya. Sambil menunggu pesanan datang, aku berpikir mengapa dia seperti tiba-tiba masuk angin.

'Aah.. Sepertinya karena dia tadi pagi terlambat sarapan', batinku.

Di hari libur seperti itu, memang biasanya anak-anak sarapan agak mundur, sekitar jam 9. Tapi sebelumnya, tidak lama setelah mereka bangun, biasanya aku menyiapkan beberapa camilan untuk mengisi perut, selain susu yang mereka minum saat bangun tidur. Sayangnya, sulungku di pagi itu tidak mau makan camilan apa-apa. Dan nasi goreng menu sarapan hari itu, baru disantapnya pukul 10.

Ah, ternyata ... Aku telah lengah dalam menjaga kesehatan keluargaku. Musim hujan yang belum berlalu, angin kencang yang terkadang bertiup di kota tempat aku tinggal, adalah masa di mana seharusnya kesehatan semakin dijaga.

Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan saat musim hujan? Berikut ini beberapa tipsnya :

1. Memerhatikan Waktu Makan beserta Asupan Gizinya.
Perut yang kosong akan rentan menyebabkan masuk angin. Makanlah saat tiba jam makan. Perhatikan juga asupan gizi harian. Penuhi kebutuhan tubuh atas segala nutrisi, vitamin dan mineral yang terdapat di karbohidrat, sayur, buah, lauk-pauk, dan susu.

Berikan pula asupan minuman atau suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti madu, sari kurma, sari buah lemon, minuman probiotik, dsb.

2. Istirahat yang Cukup.
Miliki istirahat yang cukup dengan menjaga kualitas tidur. Tidur adalah masa untuk memulihkan sistem pada tubuh.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan.
Hujan kerap menimbulkan berbagai genangan yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah. Cuaca yang lembab juga dapat meningkatkan pertumbuhan kuman penyakit. Jagalah kebersihan lingkungan dari sampah yang menumpuk dan genangan-genangan air.

4. Sedia Payung dan Jas Hujan saat Bepergian.
Saat keluar rumah, siapkan selalu payung atau jas hujan. Pakaian yang basah dan kedinginan akibat kehujanan, disertai perut kosong atau daya tahan tubuh yang sedang turun, dapat menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.

5. Olahraga
Ini adalah hal penting yang kerap terlupakan akibat padatnya rutinitas harian. Saat hari libur atau ada waktu luang, tidak ada salahnya untuk meng-agenda-kan kegiatan berolahraga.

Di atas adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan saat tiba musim hujan. Semoga kita dimudahkan untuk menjalankannya ☺

#SatuHariSatuKaryaIIDN
#day1

Saturday, January 20, 2018

Tetap Asyik Meski Liburan di Rumah

Beberapa pekan yang lalu, anak-anak memiliki masa liburan sekolah mereka. Berbeda dengan liburan saat hari raya, di masa ini umumnya hanya anak-anak saja yang berlibur. Ayah atau orangtuanya harus tetap bekerja sehingga agenda tamasya atau mudik pun tidak bisa dilakukan.

Bermain dengan gadget bisa menjadi pengisi liburan yang mengasyikkan bagi anak-anak yang telah terbiasa menggunakannya. Namun, sebagian orangtua telah menyadari bahwa bukanlah hal yang baik jika anak menghabiskan banyak waktu dengan gadget.

Oleh karena itu, orangtua bersama putra-putrinya perlu merencanakan berbagai kegiatan untuk mengisi waktu saat liburan.

Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama dengan adik, kakak, saudara, teman, ataupun orangtua :


1. Membuat prakarya atau kerajinan tangan.

Membuat prakarya seperti gelang, kalung, ataupun mainan seperti dough, clay, dan slime, adalah kegiatan yang menarik untuk dilakukan anak-anak. Sembari melatih kesabaran dan kreativitas, anak-anak juga dapat menghasilkan suatu barang yang bermanfaat untuk mereka.


2. Bermain di luar rumah
Saat cuaca tidak hujan, anak-anak dapat bermain-main di luar rumah. Mulai dari bersepeda, bermain sepakbola, bulutangkis, ataupun melakukan permainan tradisional seperti petak umpet, engkle, dan lompat tali.

3. Menata kamar
Membereskan dan menata ulang kamar dapat menjadi pilihan kegiatan yang asyik untuk dilakukan anak-anak. Untuk hal ini, sebelumnya orangtua dapat memberikan pengertian mengenai manfaat membereskan atau mengganti suasana kamar.

4. Memasak atau membuat kue
Liburan sekolah adalah masa yang tepat untuk melatih keterampilan di dapur. Anak-anak dapat mencoba resep masakan atau kue kesukaan mereka.

5. Membaca buku
Saat liburan, anak-anak dapat membaca koleksi buku mereka yang belum sempat dibaca. Jika memungkinkan, orangtua dapat pula menambah buku bacaan di rumah. Salah satu caranya yaitu dengan meminjam buku di perpustakaan milik pemda atau taman bacaan yang ada di sekitar rumah.

6. Mengeluarkan koleksi mainan.
Saat liburan, anak-anak dapat kembali mengeluarkan koleksi mainannya, seperti dakon (congklak), monopoli, bola bekel, dan lego.
Selain itu, anak-anak dapat pula memanfaatkan ragam mainan edukatif untuk mengasah kecerdasannya. Beberapa mainan edukatif yang dapat dimainkan anak-anak usia tujuh tahun ke atas adalah lego kayu Bentrap, puzzle Empat Serangkai, dan puzzle Kotak Geser. Tidak hanya mengasah otak, mainan-mainan edukatif itu juga dapat mengasah kesabaran dan kreativitas anak.

Sumber : Koleksi Pribadi


Tidak harus dengan bertamasya ke tempat-tempat hiburan, berbagai kegiatan asyik tetap dapat dilakukan untuk mengisi waktu liburan di rumah.

-- Ditulis ulang dari status Facebook saya (Riski Nia) tanggal 19 Desember 2017 --

Monday, January 08, 2018

Service untuk Customer

Sejak awal bulan Desember 2017, saya menerima sebuah amanah. Untuk melaksanakannya, saya memilih menggunakan layanan taksi online, daripada menggunakan mobil pribadi yang akan lebih menguras fisik dan pikiran saya.

Hari itu, saya pulang mendekati waktu Isya. Setelah melalui beberapa belokan, bapak yang memegang kemudi bertanya ke saya, "Sudah dekat, Mbak?"
"Sudah, Pak," jawab saya singkat.
"Ini ada orderan dekat sini, bisa saya terima, Mbak?" tanya bapak itu lagi.
"Oh iya, Pak. Rumahnya tinggal terus dikit lagi, kok," balas saya kemudian.

Dari kursi di bagian tengah, saya melihat bapak itu menerima order yang masuk pada aplikasi di handphonenya. Dilanjutkan menulis sebuah pesan kepada seseorang, yang bisa saya tebak itu adalah customernya. Tak lama kemudian, terlihat ia melakukan panggilan telepon.

"Sebentar ya, Pak. Ini saya drop customer dulu di Jalan Taruna," ucapnya kemudian setelah mengenalkan diri kepada penerima panggilan.

Hmm.. Saya akui, Bapak itu sedang (dan telah) memberikan service terbaiknya kepada customer. Ia menanyakan dulu kepada saya, bolehkah dirinya menerima order. Sedang saya masih berada di dalam mobilnya.
Setelah menerima orderan itu, ia juga segera menghubungi customer selanjutnya, untuk memintanya menunggu sebentar serta menyampaikan alasannya.

Dan sungguh.. segera dihubungi oleh driver yang menerima orderan kita, itu memang rasanya melegakan 😃

Entah itu memang prosedur dari perusahaan atau keinginannya sendiri, tapi nyatanya telah menyentil saya, mengingatkan saya, tentang pentingnya bersikap profesional saat bekerja. Dalam dunia dagang atau bisnis, salah satu sikap profesional yang dapat diberikan oleh pelaku dagang atau pemilik bisnis adalah dengan memberikan pelayanan yang terbaik pada customer.

Saya sebagai pelaku dagang mainan edukatif, juga berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer. Salah satunya adalah dengan membungkus mainan edukatif balok kayu "Bentrap" dengan bubble wrap, saat akan dikirimkan ke customer melalui ekspedisi. Penggunaan bubble wrap bertujuan agar kardus yang mengemas 60 balok kayu Bentrap, tidak rusak dalam perjalanan. 

Bagi para pedagang dan pebisnis, mari kita bersama-sama meluruskan niat dalam usaha kita ini. Berdagang dan berbisnis tidak hanya untuk mencari materi saja, tapi selipkan juga niat untuk membantu orang-orang yang membutuhkan produk kita, membantu mencarikan solusi dari masalah yang mereka hadapi dengan menghadirkan manfaat produk kita.

Dan memberikan pelayanan terbaik pada customer adalah bentuk tanggungjawab dan sikap profesionalitas kita. Dengan niat yang baik, semoga dapat juga menjadi ladang amal baik kita. :)

-- Rewrite dari status Facebook saya (Riski Nia) tertanggal 28 Desember 2017 --