Sunday, September 25, 2016

Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu

Suatu waktu saya mendapat broadcast WA dengan judul "Apakah anda orang sibuk?" 
Inti dari broadcast tersebut adalah tentang keutamaan membaca atau tilawah Al-Quran.
Bahwa urusan seseorang akan dipermudah dengan membaca Al-Quran;
Bahwa dengan tilawah waktu akan menjadi berkah, yang mana berkahnya waktu berarti bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit.

Disebutkan pula di broadcast tersebut bahwa Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan karena Al Qur’an . Salah satu berkahnya adalah membuka pintu kebaikan, membuka kesempatan untuk amal shalih berikutnya. Dan salah satu balasan bagi amal shalih yang kita lakukan adalah kesempatan untuk amal baik berikutnya. Dikatakan pula, 
"Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu".

Kalimat terakhir itu, Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu, mengingatkan saya akan beberapa pengalaman pribadi dan seorang teman.


Beberapa waktu yg lalu, saya membaca sebuah rubrik curhat (tanya jawab) di suatu majalah. Pertanyaan pada rubrik tersebut dijawab oleh seorang Ustadzah asli Sidoarjo. Pada edisi itu, seorang Ibu curhat kepada ustadzah mengenai anaknya. Sang ibu merasa agak susah 'mengatur' anaknya.
Kepada sang ibu, ustadzah itu lalu menanyakan : bagaimana interaksi dengan Al-Quran di keluarga ibu?
Mulanya sang ibu bingung juga mendapat pertanyaan itu. Beliau mengatakan beliau dan suaminya selalu sholat 5 waktu. Tetapi kalau membaca Al-Quran memang tidak rutin.
Lalu, ustadzah menjelaskan bahwa interaksi dengan Al-Quran akan sangat membantu dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan banyak pertolongan Allah. Misalnya dalam keluarga; hubungan suami-istri, orangtua-anak akan semakin baik.

Dan ini juga serupa dengan cerita teman saya. Kalau interaksinya dengan Al-quran berkurang, teman saya itu akan merasa adaaa saja yang dinilai salah dari suaminya. Adaaa saja sesuatu yang membuat teman saya merasa kesal dengan perbuatan suaminya di hari itu. Selain itu, teman saya itu kalau tidak tahajud, tidak dhuha atau tilawah, dia merasa dalam hari itu, sedikit sekali yang bisa dia kerjakan. Waktu terasa berlalu begitu cepat dan kemudian disadari dia tidak bisa atau tidak jadi melakukan banyak hal.

Dan ternyata, saya merasa saya juga mengalami hal semacam itu.
Beberapa kali saya tertidur saat menemani anak-anak ketika mereka akan tidur, sehingga saya tidak bisa menemani suami yang belum tidur. Padahal saya sudah bawa HP lho sambil menemani anak-anak itu, jadi maksud saya, saya bisa sambil baca-baca dan tidak akan ketiduran. Tapi beberapa kali kok ya ketiduran juga. 
Setelah saya analisa (hihi... kok analisa ya..) , ternyata kalau saya ketiduran, interaksi saya hari itu dengan Al-quran kurang. Saya masih nggak sanggup kalau ikut Odoj atau Odalf. Tapi saya mengusahakan tiap hari ada tilawah. Tapi ya itu... kadang saya "sok sibuk" jadinya bisa saja melewatkan satu hari tanpa tilawah 😡

Apa yang saya baca di rubrik majalah itu, yang teman saya dan saya sendiri alami, sangat cocok dengan tulisan BC di atas. Jika kita menjaga Allah, maka Allah akan menjaga kita. 
Bukan berarti Allah butuh kita jaga yaa... maksudnya menjaga Allah adalah menjaga hak-haknya. Bukan menjaga tilawah saja, tapi juga lain-lainnya, seperti sholat tepat awal waktu, sholat tahajud, puasa, dll. Butuh usaha lebih untuk sholat tepat awal waktu, untuk istiqomah tilawah, untuk bangun dini hari bertahajud, untuk menyediakan waktu ber-dhuha di pagi hari... Tapi manusia harus berusaha. Berusahanya juga bisa bertahap. Mengusahakan satu langkah dulu, lalu mencoba langkah yang lain. Misal berusaha sholat tepat awal waktu dulu, atau berusaha tilawah dulu. Saya yakin, ketika seseorang sudah punya niat dan ada usaha sungguh-sungguh untuk lebih menjagaNya, maka Allah yang akan memudahkan ia melaksanakan langkah-langkah niatannya itu. 

Menjaga Allah akan mendatangkan penjagaan dari Allah. Mungkin akan dimudahkan dalam menjemput rejeki, atau diharmoniskan dalam hubungan rumah tangganya, dijaga oleh Allah dari melihat yang tidak halal, diselamatkan dari berbuat yang haram, lebih lembut hatinya sehingga tidak marah/kecewa dan menerima kekurangan pasangannya, dijaga perilakunya dari hal yang membuat marah pasangannya, dsb. 
Yaa... Akan ada pertolongan dari Allah. 

Ngga percaya? trus mau percaya siapa? mau minta pertolongan ke siapa? mau kembali ke siapa?

#muhasabahdiri, sadar diri sendiri sangat kuuurang dlm usaha menjagaNya :(






No comments:

Post a Comment