Monday, January 08, 2018

Service untuk Customer

Sejak awal bulan Desember 2017, saya menerima sebuah amanah. Untuk melaksanakannya, saya memilih menggunakan layanan taksi online, daripada menggunakan mobil pribadi yang akan lebih menguras fisik dan pikiran saya.

Hari itu, saya pulang mendekati waktu Isya. Setelah melalui beberapa belokan, bapak yang memegang kemudi bertanya ke saya, "Sudah dekat, Mbak?"
"Sudah, Pak," jawab saya singkat.
"Ini ada orderan dekat sini, bisa saya terima, Mbak?" tanya bapak itu lagi.
"Oh iya, Pak. Rumahnya tinggal terus dikit lagi, kok," balas saya kemudian.

Dari kursi di bagian tengah, saya melihat bapak itu menerima order yang masuk pada aplikasi di handphonenya. Dilanjutkan menulis sebuah pesan kepada seseorang, yang bisa saya tebak itu adalah customernya. Tak lama kemudian, terlihat ia melakukan panggilan telepon.

"Sebentar ya, Pak. Ini saya drop customer dulu di Jalan Taruna," ucapnya kemudian setelah mengenalkan diri kepada penerima panggilan.

Hmm.. Saya akui, Bapak itu sedang (dan telah) memberikan service terbaiknya kepada customer. Ia menanyakan dulu kepada saya, bolehkah dirinya menerima order. Sedang saya masih berada di dalam mobilnya.
Setelah menerima orderan itu, ia juga segera menghubungi customer selanjutnya, untuk memintanya menunggu sebentar serta menyampaikan alasannya.

Dan sungguh.. segera dihubungi oleh driver yang menerima orderan kita, itu memang rasanya melegakan 😃

Entah itu memang prosedur dari perusahaan atau keinginannya sendiri, tapi nyatanya telah menyentil saya, mengingatkan saya, tentang pentingnya bersikap profesional saat bekerja. Dalam dunia dagang atau bisnis, salah satu sikap profesional yang dapat diberikan oleh pelaku dagang atau pemilik bisnis adalah dengan memberikan pelayanan yang terbaik pada customer.

Saya sebagai pelaku dagang mainan edukatif, juga berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer. Salah satunya adalah dengan membungkus mainan edukatif balok kayu "Bentrap" dengan bubble wrap, saat akan dikirimkan ke customer melalui ekspedisi. Penggunaan bubble wrap bertujuan agar kardus yang mengemas 60 balok kayu Bentrap, tidak rusak dalam perjalanan. 

Bagi para pedagang dan pebisnis, mari kita bersama-sama meluruskan niat dalam usaha kita ini. Berdagang dan berbisnis tidak hanya untuk mencari materi saja, tapi selipkan juga niat untuk membantu orang-orang yang membutuhkan produk kita, membantu mencarikan solusi dari masalah yang mereka hadapi dengan menghadirkan manfaat produk kita.

Dan memberikan pelayanan terbaik pada customer adalah bentuk tanggungjawab dan sikap profesionalitas kita. Dengan niat yang baik, semoga dapat juga menjadi ladang amal baik kita. :)

-- Rewrite dari status Facebook saya (Riski Nia) tertanggal 28 Desember 2017 --